Saturday, September 28, 2013

Dampak Mobil Murah Terhadap Perekenomian

Kehadiran Mobil Murah Diharapkan Jadi Stimulus Ekonomi

Masih terlalu awal untuk berspekulasi bahwa kehadiran mobil murah dapat menekan konsumsi BBM di Tanah Air. Diharapkan ada stimulus terhadap investasi. Angga Bratadharma
Jakarta–Kehadiran mobil murah yang dinilai hemat energi dan ramah lingkungan (Low Cost Green Car/LCGC) diharapkan tidak menggerus konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Kehadiran mobil murah itu diharapkan mendorong tambahan investasi dan dampaknya terhadap perekonomian.
Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, masih terlalu awal untuk berspekulasi bahwa kehadiran mobil murah dapat menekan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanah Air. Sebab, hal itu terbilang baru akan terasa bila sudah berjalan, terlebih membutuhkan waktu yang cukup lama.
“Itu (meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian) yang harus difokuskan daripada berharap LCGC memberikan dampak signifikan terhadap impor BBM Bersubsidi, saya rasa agak tidak langsung”, kata Mahendra, saat membuka Seminar & HUT LPS ke-8: The Future of Finance Axis of Stability and Profitability, di Jakarta, Senin, 23 September 2013.
Mahendra berharap agar kebijakan mengenai mobil murah lebih cenderung kepada stimulus perekonomian Tanah Air, terutama mendorong terciptanya kesejahteraan masyarakat. Pemerintah juga tidak menginginkan LCGC akan menimbulkan peningkatan konsumsi BBM Bersubsidi secara nasional. Soalnya, BBM mobil tersebut seharusnya bensin beroktan tinggi.
“Tetapi, kalau nantinya yang tadinya orang pakai sepeda motor, malah pakai mobil, dan yang di dalam mobil hanya satu dan dua orang setiap mobil, belum tentu. Jadi terlalu awal berspekulasi ke sana”, jelas Mahendra.
Mahendra juga menekankan bahwa kehadiran LCGC lebih diharapkan akan mendorong penggunaan komponen otomotif dalam negeri. Efek berganda yang diberikan kepada perekonomian lebih tinggi. Pada akhirnya akan memiliki dampak kepada pertumbuhan dan kestabilan ekonomi di masa yang akan datang.
“Itu pemahaman kami. Lebih baik kita lihat langkah-langkah bagaimana agar BBM-nya beralih ke biofuel,” tutur Mahendra. (*)




No comments:

Post a Comment